KISI-KISI
UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS X, SEJARAH INDONESIA
1.
Penyebab masuknya agama
dan budaya Islam di Indonesia
2.
Faktor-faktor penerimaan
Agama Islam di Indonesia
3.
Media/saluran
penyebaran agama Islam di Indonesia
4.
Bukti pengaruh akibat
datangnya Islam di Indonesia
5.
Teori-teori masuknya
Islam di Indonesia
6.
Peran Wali Songo dalam
menyebarkan Agama Islam di Pulau Jawa
7.
Kerajaan/Kesultanan
Islam
a. Samudra
Pasai
b. Mataram
c. Malaka
d. Makassar
e. Banten
f. Ternate-Tidore
8.
Faktor-faktor mundurnya
Kerajaan Islam di Indonesia
9.
Bentuk Bangunan dari
hasil alkuturasi budaya Hindu-Budha, Islam dan Nusantara
10.
Kedatangan Bangsa
Asing/Eropa di Indonesia
11.
Faktor-faktor adanya
penjelajahan Samudra yang dilakukan oleh bangsa asing
12.
Perjanjian yang
diadakan oleh bangsa Portugis dan Spanyol, disaksikan oleh pemimpin agama
Kristen Katolik (Paus)
13.
Monopoli Bangsa
Asing/Eropa di Indonesia
14.
Penyebab kedatangan
Bangsa Asing di Indonesia
1. Masuknya
agama dan budaya Islam ke Indonesia dipengaruhi oleh adanya hubungan
perdagangan Asia kuno, yang dilakukan oleh bangsa Cina dan India, yang
mendorong pedagang lainnya seperti pedagang dari Arab, Persia, Gujarat untuk
ikut serta dalam hubungan perdagangan tersebut. Hal itu menyebabkan kota-kota
pelabuhan yang berfungsi sebagai tempat transit ramai dikunjungi orang,
sehingga dapat berkembang menjadi pusat-pusat perdagangan dunia. Dari hubungan
perdagangan tersebut, mereka dapat saling mengenal budaya yang dibawa oleh
masing-masing pedagang yang
dapat dilihat dari bahasa, barang dagangan yang dibawa maupun dari corak hidup.
Untuk itu banyak pedagang Arab, Persia, dan Gujarat yang menetap dan menikah
dengan penduduk setempat, sehingga budaya Islam dan agama Islam dapat dengan
mudah disebarkan di berbagai wilayah Indonesia melalui pendekatan budaya.
2. Faktor
-faktor :
1. Syarat masuk agama Islam tidak
berat, hanya dngn mengucapkan 2 kalimat syahadat.
2. Upacara-upacara dalam Islam
sangat sederhana.
3. Dalam islam tdk ada sistem kasta
4. Islam relefan dan tdk menentang
secara frontal adat istiadat yg tengah berkembang
5. Dalam penyebarannya dilakukan
dengan jalan damai.
6. Bantuan dr para wali songo yang
berdakwah dengan cara menarik
3. Macam-macam saluran untuk islam
1) Saluran perdagangan
2) Saluran perkawinan
3) Saluran pendidikan
4) Saluran ajaran tasawuf
5) Saluran dakwah oleh :
A. Maulana malik Ibrahim
B. Sunan gunung jati
C. Sunan ampel
D. Sunan giri
E. Sunan bontang
F. Sunan kudus
G. Sunan kalijaga
H. Sunan muri
I. Sunan drajad
4. Dari abad ke abad
a. Sebagian ahli sejarah menyebut jika sejarah
masuknya Islam ke Indonesia sudah dimulai sejak abad ke 7 Masehi. Pendapat ini
didasarkan pada berita yang diperoleh dari para pedagang Arab. Dari berita
tersebut, diketahui bahwa para pedagang Arab ternyata telah menjalin hubungan
dagang dengan Indonesia pada masa perkembangan Kerajaan Sriwijaya pada abad ke
7.
b. Sebagian ahli sejarah lainnya berpendapat bahwa
sejarah masuknya Islam ke Indonesia dimulai sejak abad ke 11 Masehi. Pendapat
ini didasarkan pada bukti adanya sebuah batu nisan Fatimah binti Maimun yang
berada di dekat Gresik Jawa Timur. Batu nisan ini berangka tahun 1082 Masehi.
c. i samping kedua pendapat di atas, beberapa ahli
lain justru meyakini jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia baru dimulai pada
abad ke 13 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada beberapa bukti yang lebih kuat,
di antaranya dikaitkan dengan masa runtuhnya Dinasti Abassiah di Baghdad
(1258), berita dari Marcopolo (1292), batu nisan kubur Sultan Malik as Saleh di
Samudra Pasai (1297), dan berita dari Ibnu Battuta (1345). Pendapat tersebut
juga diperkuat dengan masa penyebaran ajaran tasawuf di Indonesia.
5. Macam-macam teori
a)
Teori China
Lain halnya dengan Slamet Mulyana dan Sumanto Al
Qurtuby, mereka berpendapat bahwa sebenarnya
kebudayaan Islam masuk ke Nusantara melalui perantara masyarakat muslim China.
Teori ini
berpendapat, bahwa migrasi masyarakat muslim China dari Kanton ke
Nusantara, khususnya Palembang
pada abad ke 9 menjadi awal mula masuknya budaya Islam ke
Nusantara. Hal ini dikuatkan dengan adanya bukti bahwa Raden Patah (Raja Demak) adalah
keturunan China, penulisan gelar raja-raja Demak dengan istilah
China, dan catatan yang menyebutkan bahwa pedagang China lah yang pertama
menduduki pelabuhan-pelabuhan di Nusantara.
1. Teori Gujarat
Menurut teori Gujarat, agama Islam
datang ke Nusantara ketika abad ke tiga belas. Islam dikatakan datang dari para
pedagang daerah Gujarat India. Teori ini dipertegas oleh adanya fakta bahwa
ketika pada itu Nusantara menjalin ikatan perdangan yang baik dengan
orang-orang Gujarat.
Kerajaan Sriwijaya juga saat pada itu
menjadi jantung perdagangan dunia melewati jalur Nusantara – Gujarat – Timur
tengah – Eropa. Selain itu juga adanya batu nisan sultan Samudra Pasai, Malik
al Saleh yang memiliki ciri orang dari wilayah Gujarat.
b)
2.
Teori Mekkah
Teori Mekkah merupakan teori datangnya
agama Islam yang baru-baru ada. Pendapat ini merupakan sanggahan dari teori
Gujarat. Pada pendapat ini disebutkan Islam masuk ke Nusantara saat itu abad
ke-7 (6 abad lebih awal jika dibandingkan dengan teori Gujarat).
Orang yang membawa Islam ke Nusantara
adalah orang-orang dari Arab Saudi. Peristiwa ini dibuktikan oleh adanya
perkampungan yang telah didiami oleh orang Islam di daerah pesisir barat
Sumatera ketika itu abad itu.
3. Teori Persia
Teori Persia mempunyai anggapan yang
sama tentang waktu hadirnya agama Islam ke Nusantara, pada saat abad ke-13.
Namun, perbedaannya, teori Persia beranggapan Islam datang dari Persia.
Hal itu disebabkan oleh adanya
persamaan-persamaan budaya agama Islam di Nusantara dengan di Persia.
Dengan masuknya Islam ke Nusantara yang
sekarang namanya adalah Indonesia, membuat kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
berkembang. Kerajaan Islam yang ada di Indonesia pun sempat memiliki wilayah
kekuasaan yang luas, hingga ke negara tetangga.
6.
1. Berperan sebagai pelopor penyebar luasan agama islam di pulau
jawa. Pada saat itu masih banyak yang belum mengenal islam
2. Pada
jaman dahulu walisongo berperan sebagai penasihat raja
3.
Berperan sebagai guru atau kyai besar atau ahli agama, Akhlak dan perilakunya
patut dijadikan contoh
4.
Berperan sebagai pejuang yang gigih membela agama. Atau sebagai pemimpin agama
di masing masing daerahnya
7.
Macam kesulthanan
Bukti sumber sejarah singkat kerajaan samudra
pasai dan Peninggalannya :
Sejarah kerajaan samudra pasai memang
begitu menarik perhatian. Pasalnya kerajaan ini berdiri sekitar abad ke 13.
Dimana pada masa tersebut adalah tahun runtuhnya kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Samudra Pasai didirikan oleh
Sultan Marah Silu (raja) yang kemudian dikenal dengan nama Malik As Saleh
karena beliah telah memeluk agama islam.
Mengingat bahwa Malik As Saleh adalah
raja pertama Samudra Pasai, maka secara otomatis Kerajaan Samudra Pasai adalah
kerajaan Islam pertama yang ada di Indonesia. Selama masa kekuasaannya, Sultan
Malik As Saleh sudah berkuasa selama kurang lebih 29 tahun dari 1297 sampai
dengan 1326 M. Sekedar informasi, Kerajaan Samudera Pasai adalah gabungan dari
Kerajaan Peurlak dan Kerajaan Pase.
8. 1. Kurangnya sikap
saling percaya antara pemegang kekuasaan
2. Mulai serakah terhadap kekuasaan
3. Datangnya penjajah dari barat
(Belanda dan Inggris)
4. Tertinggalnya Indonesia dari
negara-negara Eropa dari segi persenjataan dan kemajuan teknologi
9. Macam-macam hasilnya
·
Sistem
Kepercayaan. Sejak zaman prasejarah bangsa Indonesia telah memiliki kepercayaan
berupa pemujaan terhadap roh nenek moyang dan juga kepercayaan terhadap
benda-benda tertentu. Kepercayaan itu disebut animism dan dinamisme. Dengan
masuknya kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia, terjadilah akulturasi. Sebagai
contoh, dalam upacara keagamaan atau pemujaan terhadap para dewa di candi,
terlihat pula adanya unsur pemujaan terhadap roh nenek moyang. Dalam bangunan
candi terdapat pripih yang di dalamnya terdapat benda-benda lambang jasmaniah
raja yang membangun candi. Sehingga candi berfungsi sebagai makam. Di atas
pripih terdapat arca dewa yang merupakan perwujudan raja dan pada puncak candi
terdapat lambang para dewa (biasanya berupa gambar teratai pada batu persegi
empat). Jadi, upacara keagamaan atau pemujaan terhadap dewa yang ada pada candi
tersebut pada hakekatnya juga merupakan pemujaan terhadap roh nenek moyang, dan
di situlah letak akulturasinya. Dengan nama yang lain tetapi esensinya adalah
pemujaan terhadap roh nenek moyang.
·
Filsafat
(maknanya secara sederhana alam pikiran, berpikir secara mendalam). Wujud
akulturasi Indonesia dan Hindu—Budha di bidang filsafat dapat ditemukan dalam
cerita wayang. Isi cerita tersebut mengandung nilai filosofis, yaitu bahwa
kebenaran dan kejujuran akan berakhir dengan kebahagiaan dan kemenangan. Sebaliknya,
keserakahan dan kecurangan akan berakhir dengan kehancuran.
·
Seni
wayang yang sudah popular dalam kehidupan masyarakat Indonesia (khususnya
masyarakat Jawa) bersumber dari cerita Ramayana dan mahabrata yang berasal dari
India. Namun, penampilan wujud tokoh dalam wayang tersebut adalah budaya
Indonesia yang antara daerah satu dan lainnya berbeda. Baik dalam agama Hindu
maupun Budha, keduanya mempercayai adanya hukum karma dan reinkarnasi. Kedua
hukum tersebut mengandung makna filosofis, yaitu bahwa manusia harus berbuat
kebaikan, kebenaran, dan kejujuran agar lepas dari samsara atau penderitaan.
Sedangkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak dulu telah berkembang
suatu konsep berupa petuah-petuah, nasehat atau pesan yang mengandung makna filosofis
tentang kebenaran, kejujuran dan kebaikan.
·
Pemerintahan.
Sebelum masuknya pengaruh budaya Hindu-Budha, pemerintahan di Indonesia
berlangsung secara demokratis, yaitu untuk menentukan seorang pemimpin (kepala
suku) dilakukan melalui pemilihan. Setelah masuknya budaya Hindu-Budha dikenal
sistem pemerintahan kerajaan yang tidak lagi dipilih secara demokratis, tetapi
secara turun temurun. Namun, dalam perkembangannya sifat pemerintahan
demokratis tetap menampakkan kembali ciri khasnya. Pemerintah kerajaan tetap
menerapkan musyawarah dalam mengambil keputusan. Kekuasaan raja tidak bersifat
mutlak seperti di India. Dalam pergantian raja tidak selalu dilakukan secara
turun-temurun. Unsur musyawarah sangat menentukan, terutama bila raja tidak
mempunyai putra mahkota.
·
Seni
Bangunan. Masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia membawa pengaruh terhadap
seni bangunan, terutama bangunan candi. Jika dilihat dari bentuknya, bangunan
candi selalu bertingkat-tingkat yang terdiri atas kaki candi, tubuh candi, dan
puncak candi. Pada candi Hindu ditemukan pripih yang berisikan lambang
jasmaniah raja (yang membuat candi), kemudian di atasnya terdapat patung dewa
dan pada puncaknya terdapat lambang para dewa. Dengan demikian, jika dilihat
dari bentuk bangunannya candi akan mengingatkan kita pada bangunan punden
berundak. Oleh karena itu, pada candi ditemukan unsur Indonesia dan unsur
Hindu-Budha.
·
Fungsi
candi di India adalah sebagai tempat untuk memuja dewa. Di Indonesia, candi
berfungsi sebagai makam dan pemujaan terhadap roh nenek moyang. Hal itu dapat
dilihat dengan lambang jasmaniah raja di dalam pripih, sedangkan arca di
atasnya adalah perwujudan raja yang telah meninggal tersebut.
·
Seni
Rupa. Masuknya kebudayan Hindu-Budha berpengaruh terhadap perkembangan seni
rupa di Indonseia. Contoh, seni hias yang berupa relief pada dinding candi di
Indonesia menunjukkan adanya akulturasi antara budaya Indonesia dan
Hindu-Budha. Hiasan relief pada candi biasanya merupakan suatu cerita yang
berhubungan dengan agama.
·
Relief
pada dinding Candi Borobudur seharusnya adalah cerita tentang riwayat Sang
Budha Gautama. Namun, yang digambarkan adalah suasana kehidupan masyarakat
Indonesia karena ditemukannya hiasan gambar perahu bercadik, rumah panggung,
dan burung merpati. Pada Candi Jago di Jawa Timur dijumpai tokoh Punakawan,
yaitu orang yang menjadi pengawal seorang ksatria. Cerita itu hanya ditemukan
di Indonesia.
·
Seni
Sastra. Pengaruh seni sastra India juga turut memberi corak dalam seni sastra
Indonesia. Bahasa Sansekerta besar pengaruhnya terhadab sastra Indonesia.
Prasasti di Indonesia, seperti Kutai, Tarumanegara, dan prasasti di Jawa tengah
pada umumnya ditulis dalam bahasa sansekerta dan huruf pallawa. Dalam
perkembangan bahasa Indonesia dewasa ini, pengaruh bahasa sansekerta cukup dominan,
terutama dalam istilah pemerintahan. Seperti kata-kata patih lebet (sebuah
jabatan yang mengkordinasi pemerintahan dalam istana). Pada masa Sultan Agung
Titayasa di Banten, patih lebet dijabat oleh Adipati Mandaraka.
·
Sistem
Kalender. Sistem penanggalan (kalender) Hindu-Budha turut berpengaruh dalam
kebudayaan Indonesia, yaitu digunakannya kalender Saka di Indonesia, juga
ditemukan candrasangkala dalam usaha memperingati suatu peristiwa dengan tahun
atau kalender Saka. Tahun Saka dimulai tahun 78 M. Kalender Saka merupakan
kalender dari India yang digunakan di Indonesia. Penggunaan kalender Saka
ditemukan dalam prasasti Talang Tuo (adalah prasasti yang menjelaskan mengenai
keberadaan Kerajaan Sriwijaya di Sumatra) yang berangka tahun 606 Saka (686 M).
Prasasti tersebut menggunakan huruf pallawa dan bahasa melayu kuno. Dua contoh
prasasti tersebut merupakan wujud akulturasi kebudayaan Indonesia dan
Hindu-Budha.
·
Candrasangkala
adalah angka huruf yang berupa susunan kalimat atau gambar. Setiap kata dalam
kalimat tersebut dapat diartikan dengan angka, kemudian dibaca dari belakang
maka akan terbaca tahun Saka. Beberapa gambar harus dapat diartikan ke dalam
kalimat.
10. A. Sebab dan Tujuan
Kedatangan Bangsa Barat
Secara
umum, kedatangan bangsa Eropa ke Asia termasuk ke Indonesia dilandasi keinginan
mereka untuk berdagang, menyalurkan jiwa penjelajah, dan menyebarkan agama.
Adapun sebab dan tujuan bangsa Eropa ke dunia Timur adalah sebagai berikut :
1. Mencari kekayaan termasuk
berdagang (Gold)
2. Mencari kemuliaan bangsa
(Glory)
3. Menyebarkan agama (Gospel)
Atau
bisa di sebut dengan 3G
11. Faktor-faktor yang
mendorong penjelajahan samudra, antara lain sebagai berikut.
a.
Jatuhnya Kerajaan Bizantium (Romawi Timur) dengan ibu kota Konstantinopel ke tangan
Turki Utsmani tahun 1453. Pada saat itu, Bizantium merupakan daerah transit dan
penghubung perdagangan antara Eropa dan Asia.
b.
Bangsa Eropa ingin mendapatkan rempah-rempah dari daerah asal dengan harga yang
lebih murah.
c.
Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seperti penemuan kompas yang
dapat memperlancar kegiatan penjalajahan samudra.
d.
Adanya prinsip 3G, yaitu mencari logam mulia atau kekayaan (gold), mendapatkan
kejayaan bangsa (glory), dan menyebarkan agama Nasrani (gospel).
e.
Adanya keinginan untuk membuktikan pendapat bahwa bentuk bumi itu bulat,
seperti yang dikemukakan oleh Copernicus (1473-1543).
f.
Semangat reconquesta atau semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana
pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib.
12. Sejarah Perjanjian Tordesillas Lengkap
Tordesillas adalah nama
sebuah kota di Spanyol. Di tempat bersejarah inilah ditetapkan suatu perjanjian
yang menjadi awal dari penjelajahan dua bangsa kuat benua Eropa pada abad
ke-XVI mengelilingi samudera di belahan dunia barat dan timur.
Sejarah perjanjian
tordesillas (dalam bahasa Portugis disebut Tratado de
Tordesilhas atau dalam bahasa Spanyol disebut Tratado
de Tordesillas) merupakan perjanjian yang berlangsung dan
ditandatangani pada 7 Juni 1494. Perjanjian Tordesillas berisikan tentang
pembagian wilayah pelayaran kekuasaan antara kerajaan Spanyol dengan kerajaan
Portugis. Spanyol memiliki wewenang berlayar ke arah barat, sedangkan Portugis
berwewenang untuk berlayar ke arah timur, yang bermulai dari barat kepulauan
Tanjung Verde. Perjanjian tersebut disahkan Spanyol pada 2 Juli 1494 sedangkan
Portugis pada 5 September 1494, diberlakukan sampai 13 Januari 1750.
13. Macam- macam monopoli
- Menguasai
perdagangan rempah-rempah langsung dari sumbernya. Caranya dengan
menerapkan monopoli perdagangan. Dengan monopoli, bangsa Eropa bertindak
sebagai satu-satunya pembeli dengan harga yang mereka tentukan. Tindakan
itu sudah tentu merugikan para petani rempah-rempah.
- Menguasai
wilayah strategis baik untuk perdagangan maupun basis militer. Dengan
kekuatan armada dan strategi pecah belah, bangsa Eropa memaksa penguasa
setempat untuk menandatangani perjanjian yang mengesahkan penguasaan atas
suatu wilayah strategis.
- Mengeruk
sebanyak mungkin kekayaan sumber daya suatu wilayah. Caranya dengan
memaksa penguasa setempat menandatangani suatu perjanjian.
- Turut
campur dalam urusan politik suatu wilayah. Secara semena-mena, bangsa
Eropa ikut serta menentukan orang yang mereka anggap layak menjadi
penguasa. Orang yang mereka pilih sudah tentu yang akan
menguntungkan mereka, sedangkan penguasa yang menentang akan sesegera
mungkin mereka singkirkan. Dengan cara seperti itu, mereka dapat
mempertahankan atau bahkan memperbesar pengaruh mereka atas suatu wilayah.
14. 1.Dikuasainya
rute dan pusat-pusat perdagangan di Timur Tengah oleh orang-orang Islam.
2.Adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi, yaitu dengan ditemukan peta dan kompas yang sangat penting bagi
pelayaran.
3.Adanya keinginan untuk mendapatkan
rempah-rempah dari daerah asal sehingga harganya lebih murah dan dapat
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
4.Adanya
keinginan untuk melanjutkan Perang Salib dan menyebarkan agama Nasrani ke
daerah-daerah yang dikunjungi.
5.Adanya jiwa
petualangan sehingga menggugah semangat untuk melakukan penjelajahan samudra.
Yang kedua
Penyebab
kedatangan bangsa eropa ke indonesia adalah untk
1.menyebarkan agama
2. berdagang
3. meyakini keberadaaan pester johr
4. menyalurkan jiwa penjelajah
5. mencari kemuliaan bangsa
1.menyebarkan agama
2. berdagang
3. meyakini keberadaaan pester johr
4. menyalurkan jiwa penjelajah
5. mencari kemuliaan bangsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar